Rabu, 19 September 2012

Pencemaran Air

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Planet bumi sebagian besar terdiri atas air karena luas daratan memang lebih kecil dibandingkan dengan luas lautan. Makhluk hidup yang ada di bumi ini tidak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di muka bumi ini. Tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi ini tidak ada air. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk kepeluan pertanian dan sebagainya.
            Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan cermat. Untuk mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleg bermacam-macam limbah.
            Seiring dengan petambahan penduduk dan perkembangan berbagai industri, maka pencemaran air telah menjadi masalah serius yang dihadapi oleh manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan yang paling terancam dewasa ini adalah lingkungan perairan karena air merupakan kebutuhan utama industri dan rumah tangga. Pada akhirnya sebagian besar air yang telah digunakan oleh industri dan rumah tangga akan dilepaskan ke lingkungan bersama-sama dengan berbagai jenis polutan yang terkandung di dalamnya.
            Proses produksi yang semakin banyak yang memekai bahan kimia buatan manusia menyebabkan lebih banyak kotoran dan limbah yang dihanyutkan melalui air. Selain itu banyak juga limbah-limbah rumah tangga yang dibuang dan dihanyutkan dengan air yang mengakibatkan air tersebut tercemar oleh limbah-limbah. Apabila air telah tercemar maka kehidupan manusia akan terganggu. Ini merupakan bencana besar.
            Jumlah air limbah yang dibuang akan selalu bertanbah dengan meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kegiatannya. Apabila jumlah air limbah yang dibuang berlebihan, melebihi dari kemampuan alam untuk menerimanya maka akan terjadi kerusakan lingkungan. Lingkungan yang rusak akan menyebabkan menurunnya tingkat kesehatan manusia yang tinggal pada lingkunganitu sendiri sehingga oleh karenanya perlu dilakukan penanganan air limbah yang lebih seksama dan terpadu baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat. Ketiganya memiliki peran dalam mengelola air limbah mulai dari sumbernya sampai ke tempat pembuangan akhir.








BAB II
ISI
           
           
A  Air Limbah
Setiap aktivitas manusia akan menghasilkan limbah. Baik yang berupa limbah padat maupun limbah cair. Dan sebagian besar masyarakat mengenalnya dengan istilah air limbah.
Air limbah merupakan air bekas yang sudah tidak terpakai lagi sebagai hasil dari adanya berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Air limbah tersebut biasanya dibung ke air kembali.
Meskipun merupakan air sisa namun volumenya besar karena kurang lebih 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan mengalir ke sungai serta laut dan akan digunakan oleh manusia lagi.
Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera, dan lain sebagainya. Pada umumnya air limbah atau air buangan mengadung bahan-bahab atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.


B  Pencemaran Air
Saat ini banyak air yang tidak dapat begitu saja digunakan. Tampaknya air itu bersih, tetapi ternyata banyak mengandung limbah-limbah yang dibuang oleh manusia. Limbah dapur, deterjen, pestisida, kotoran manusia dan sisa-sisa bahan kimia lainnya yang mengubah bau air tersebut. Pengotoran sungai oleh pabrik menyebabkan keracunan pada ikan dan manusia. Perusahaan penyaringan air minum dapat dipersulit kerjanya sehingga tidak mampu mengalirkan air bersih ke pemukiman warga.
Pencemaran air umumnya terjadi oleh tingkah laku manusia. Zat-zat diterjen, asam belerang, limbah rumah tangga dan zat-zat kimia sebagai sisa pembuangan pabrik-pabrik kimia atau industri yang mengakibatkan kualitas air berkurang bahkan dapat menyebabkan bahaya bagi hewan maupun bagi tumbuh-tumbuhan.
Menurut D. Dwidjoseputro (1990:125), pencemaran air merupakan suatu perubahan kualitas fisik, kimia dan biologi air yang tidak diinginkan, sehingga dapat menimbulkan kerugian kerena mempengaruhi sistem kehidupan.
Apabila semua kegiatan industri dan teknologi memperhatikan dan melaksanakan pengolahan air limbah industri dan masyarakat umum juga tidak membuang limbah secara sembarangan maka masalah pencemaran air sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, dalam kenyataannya masih banyak industri atau suatu pusat kegiatan kerja yang membuang limbahnnya ke lingkunganmelalui sungai, danu atau langsung ke laut. Pembuangan air limbah secara langsung ke lingkungan inilah yang menjadi penyebab utama pencemaran air.


C  Jenis-Jenis Air Limbah
                                 Jenis dan macam air limbah dikelompokan berdasarkan sumber penghasil atau penyebab air limbah yang secara umum terdiri dari :
1 Air Limbah Domestik
               Air limbah yang berasal dari pemukiman penghunian, seperti rumah tinggal, hotel, sekolahan, kampus, perkantoran, pertokoan, pasar dan fasilitas-fasilitas layanan umum. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air buangan kamar mandi, dan air buangan dapur dan cucian.
2 Air Limbah Industri
               Air limbah yang berasal dari kegiatan industri, seperti pabrik industri logam, kulit, pangan (makanan dan minuman), industri kimia dan lainnya.
3 Air Limbah Limpasan dan Rembesan Air Hujan
               Air limbah yang melimpas di atas permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah sebagai akibat terjadinya hujan.

D Karakteristik Air Limbah
                  Air limbah memiliki karakteristik, yaitu :
1 Kuantitas
               Untuk menentukan kuantitas air limbah secara pasti, sangat sulit karena banyak faktor-faktor yang mempengaruhi. Banyaknya air limbah yang dibuang dipengaruhi oleh :
 a Jumlah air bersih yang dibutuhkan perkapita akan mempengaruhi jumlah air limbah yang dibuang, pada umumnya besarnya air limbah ditentukan berkisar 60%-70% dari banyaknya air bersih yang dibutuhkan.
 b Keadaan masyarakat dan lingkungan suatu daerah akan mempengaruhi besarnya air limbah yang dibuang tersebut dapat dibedakan berdasarkan :
  • tingkat perkembangan suatu daerah (kota, urban dan pedesaan), jumlah limbah yang dibuang di kota lebih besar daripada jumlah limbah yang di buang di desa
  • daerah yang mengalami kekeringan (sulit air) sepanjang tahun akan berbeda cara membuang limbahnya dengan daerah yang tidak mengalami kekeringan
  • pola hidup masyarakat, terutama dalam menerapkan cara membuang air limbah pada masing-masing daerah akan berbeda, hal tersebut akan menentukan jumlah air limbah yang dibuang, seperti di Jawa Barat dengan kolan ikannya, Kalimantan dengan jamban apungnya
c Keserempakkan pembuangan air limbah tadak sama antar sumber yang satu dengan lainnya dalam setiap harinya.

2 Kualitas
Kualitas air limbah dapat diketahui melalui beberapa sifat dan karakteristiknya yang meliputi :
a Karakteristik fisik
Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti larutan sabun, sedikit berbau. Kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinja..
b Karakteristik kimiawi
      Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine dan sampah-sampah lainnya. Oleh sebab itu pada umumnya bersifat basa pada waktu masih baru dan cenderung ke asam apabila sudah mulai membusuk.
c Karakteristik bakteriologis
Kandungan bakteri patogen serta organisme golongan coli terdapat juga dalam air limbah tergantung darimana sumbernya namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan air buangan. Sesuai dengan zat-zat yang terkandung didalam air limbah, maka air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup antara lain:
1  Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama kolera, typhus abdominalis, disentri basiler.
2  Menjadi media berkembang-biak mikroorganisme patogen.
3  Menjadi tempat-tempat berkembangbiak nyamuk atau tempat hidup larva nyamuk.
4  Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.
5  Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah dan lingkungan hidup lainnya.
6  Mengurangi produktivitas manusia karena orang bekerja dengan tindak nyaman dan sebagainya.
E  Dekomposisi Air Limbah
               Air limbah yang dibuang ke alam secara langsung akan mengalami proses dekomposisi secara alami yang dilakukan oleh mikro organisme baik organik yang terdapat dalam air limbah dapat menjadi bahan yang stabil dan diterima oleh lingkungan. Namun alam memiliki keterbatasan dalam melakukan proses terebut apabila jumlah limbah yang dibuang melebihi kemampuannya (daya dukungnya).
               Proses dekomposisi air limbah seperti yang diuraikan di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
a Secara Anaerobik
Bahan organik terlarut akan dirombak/diuraikan/dibusukan oleh bakteri anaerob (yang dapat hidup tanpa adanya O2) menjadi senyawa organik sederhana seperti :
  • Karbon dioksida (CO2)
  • Metan (CH4)
  • Hidrogen Sulfida (H2S)
  • Amonia (NH3)
  • Gas-gas berbau
Unsur-unsur tersebut menimbulkan bau busuk yang cukup menyengat. Dalam proses ini air limbah menjadi keruh, kotor, berbau busuk, serta terjadi pengendapan lumpur cukup besar. Proses perombakannya berjalan dalam waktu yang cukup lama.
   b Secara Aerobik
Bahan organik terlarut akan dirombak/diuraikan/dibusukkan oleh bakteri aerob (hidupnya memerlukan O2) dan fakultatif menjadi energi, gas, bakteri baru dan bahan buangan akhir yang stabil seperti :
  • Karbon dioksida (CO2)
  • Nitrat (NO3)
  • Sulfat (S04)
  • Senyawa organik stabil
Proses perombakan/penguraian/pembusukan biologis dilakukan oleh bakteri aerob dengan menggunakan/memanfaatkan O2 (yang terlarut dalam air limbah) untuk mengoksidasi bahan organik terlarut sampai semuanya terurai secara lengkap. Agar proses pembusukan biologis dapat berjalan dengan baik maka diperlukan O2 yang terlarut dalam air limbah dalam jumlah cukup besar.
F  Mencegah Pencemaran Air
                  Usaha pencegahan ini bukan proses yang sederhana tetapi melibatkan barbagai faktor sebagai berikut :
1 Air limbah yang dibuang ke perairan harus diolah terlebih dahulu sehingga    memenuhi standar air limbah yang telah ditetapkan oleh pemerintah
2 Menentukan  dan mencegah terjadinya interaksi sinergisma antara polutan satu dengan lainnya
3 Menggunakan bahan yang dapat mencegah dan menyerap minyak yang tumpah diperairan
4 Tidak membuang air limbah rumah tangga langsung ke perairan, hal ini untuk mencegah pencemaran air oleh bakteri
5 Limbah radioaktif harus diproses terlebih dahulu agar tidak mengandung bahaya radiasi, setelah diproses limbah kemudian dibuang ke perairan
6 Mengeluarkan atau menguraikan deterjen atau bahan kimia lain dengan menggunakan aktivitas mikroba tertentu sebelum dibuang ke dalam perairan umum
                   Sebagai tindakan pencegahan dari zat-zat pencemar dalam air limbah dapat dilakukan dengan :
  • Menemukan sumber bahan beracun
  • Mencari alternatif pembuangan limbah selain ke sungai misalnya ditimbun di dalam tanah
  • Menghentikan atau menahan masuknya bahan kimiawi beracun ke dalam sungai yang tercemar
  • Membangun sistem pembuangan limbah yang koletif dan khusus seperti industri pengolahan limbah khusus limbah manusia (tinja)
  • Menjadikan perairan sungai sebagai kawasan pariwisata dan olahraga seperti arum jeram sehingga nantinya kawasan tersebut akan mendapatkan perlindungan khusus dalam payung hukum
  • Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai cara-cara mengolah air limbah secara sederhana namun secara teknis memenuhi syarat sehingga masyarakat dapat melakukan pembuatan, pemeliharaan dan perbaikan terhadap bangunan pengolahan limbahnya masing-masing
                  Cara yang paling ekonomis untuk menghindarkan pencemaran lingkungan pada umumnya dari limbah yang agak ringan tetapi sangat banyak yakni dengan menyisihkan wilayah yang luas untuk pengolahan limbah secara alami juga akan mengawetkan ruang terbuka yang berharga, yang tidak hanya melindungi kualitas lingkungan pada umumnya, tetapi juga memungknkan penggunaan lain (produksi makanan dan serat, tempat pertukaran udara, rekreasi). Suatu taman pengolahan limbah dimasukkan ke dalam rancangan wilayah perkotaan.
                  Usaha pencegahan disini dimaksudkan untuk mempercepat terjadinya pemulihan dengan cara menghilangkan  zat pencemar dari lingkungan sungai. Kesadaran masyarakat untuk turut serta menjaga kelestarian lingkungan perlu ditingkatkan dan harus menjadi tanggung jawab bersama. Sebelum pembangunan dimulai harus diteliti terlebih dahulu dampak-dampak negatif yang aka terjadi, dengan demikian dapat memperhitungkan usaha-usaha apa yang harus dilakukan agar dampak yang tidak dikehendaki dapat dihindarkan.

G  Pengelolaan Air Limbah
                  Pengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan hidup dari pencemaran secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya sehingga air limbah perlu diolah sebelum dibuang.
Melihat kandungan air limbah, maka produk sisa dari aktivitas manusia ini berpotensi besar terhadap terjadinya penyebaran penyakit dan kesakitan pada manusia, bila air limbah itu tidak dikelola dengan baik. Di sinilah perlunya dilakukan proses pengolahan air limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air atau lingkungan lainnya.
Sebenarnya di Indonesia sudah diketahui cara penjernihan air yang sederhana dan alami, yaitu dengan eceng gondok. Sebuah kolam besar sebagai sumber air dan di kolam itu terdapat beberapa kamar mandi dan di kolam itu terdapat eceng gondok yang tumbuhnya sangat rapat. Menurut laporan dari luar negeri eceng gondok dapat mengurangi jumlah bakteri.
Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak resapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut :
1)      Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah ekitarnya baik air di permukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah
2)      Tidak mengotori permukaan tanah
3)      Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah
4)      Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain
5)      Tidak menimbulkan bau yang mengganggu
6)      Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah
7)      Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
Cara pengelolaan  sederhana air limbah  antara lain:
1 Kolam Oksidasi(OxidationPonds)
Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan di daerah yang terbuka sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan baik.
Cara kerjanya antara lain sebagai berikut:
  • empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah sinar matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir khlorophylnya dalam air limbah melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari sehingga tumbuh dengan subur.
  • pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh chlorophyl dibawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2 (oksigen). Kemudian oksigen ini digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air buangan. Disamping itu terjadi pengendapan.
  • Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang sehingga relatif aman bila akan dibuang ke dalam badan-badan air (kali, danau,dan        sebagainya).
2  Irigasi
Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali dan air akan merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-lainnya di mana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanaman-tanaman.
Tahap-tahap pengelolaan air yaitu :
  1. a.  Tahap pertama adalah pengendapan kotoran-kotoran dalam ukuran besar pada air baku. Air baku yang diambil dari sungai atau sumber lainnya ditaruh di kolam besar sehingga mendapatkan penyinaran langsung oleh matahari. Penyinaran matahari akan mempengaruhi warna air, sehingga memudar dan membusukan bakteri melalui proses oksidasi sehingga memudar an membusukan bakteri melalui proses oksidasi sehingga kandungan bakteri akan berkurang. Semakin lama air berada pada kolam pengendapan maka akan semakin baik
b. Tahap kedua adalah proses aerasi, mengusahakan agar air tersebut mengalami kontak udara secara langgsung. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan rasa dan bau dari karbon dioksida, metan, hydrogen sulfida, menambah pH dengan mengurangi karbon dioksida dan panas. Proses ini dilakukan dengan menjatuhkan air dari ketinggian tertentu sehingga terjadi kontak langsung dengan udara bebas secara luas.
  1. c.  Proses pemurnian air. Air yang telah mengalami aerasi tersebut ditaruh pada bak yang berisi bahan-bahan yang berfungsi untuk memurnikan air. Bahan-bahan yang mengambang akan dipisahkan dengan koloid seperti Alumunium Soda (tawas) yang dapat mengikat kandungan yang terapung tersebut. Dalam perkembangannya, bahan coagulant tidak hanya ditemukan pada bahan-bahan kimia seperti Klorin dan Kaporit, tetapi juga dapat ditemukan di alam yaitu pada tumbuhan kelor karena itu kelor disebut coagulant alami.
            Penyinaran  oleh sinar matahari yang mengandung sinar ultra violet pada proses pengelolaan air limbah secara alami dapat mematikan jasad renik yang berbahaya. Arus air dan gelombang memasukkan oksigen ke dalam air limbah. Oksigen membantu proses pemurniaan air yang tercemar. Setelah beberapa waktu air yang tercemar tersebut menjadi bersih dan dapat dipakai lagi.
BAB III
KESIMPULAN

1        Air limbah merupakan air bekas yang sudah tidak terpakai lagi sebagai hasil dari adanya berbagai kegiatan manusia sehari-hari.
2        Pencemaran air umumnya terjadi oleh tingkah laku manusia, yang dimaksud pencemaran air yaitu perubahan kualitas air.
3        Jenis-jenis air limbah berdasarkan sumbernya yaitu ail limbah domestik, air limbah industri dan air limbah limpasan dan rembesan air hujan.
4        Air limbah memiliki karakteristik dari kuantitas dan kualitas air limbah tersebut.
5        Proses dekomposisi air limbah terjadi secara anaerobik dan secara aerobik.
6        Pencemaran air dapat dicegah dengan cara menemukan sumber bahan beracun, mencari alternatif pembuangan limbah, menghentikan atau menahan masuknya bahan kimiawi beracun, menjadikan perairan sungai sebagai kawasan pariwisata dan olahraga, memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai cara mengolah air limbah.
7        Cara pengelolaan  sederhana air limbah  dapat dengan cara kolam oksidasi dan irigasi terhadap air limbah.




DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, D. 1990. Ekologi Manusia dengan Lingkungannya. Malang : P.T. Erlangga.

Odum, Eugne P. 1994. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Purnomo, Harsoyo. 2006. Dasar-dasar Ilmu Lingkungan. Semarang : IKIP PGRI Semarang Press.

Soemarwoto, Otto. 1989. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan.

Operasi Teknik Kimia (Mekanika Fluida)

1.1 Mekanika Fluida

mekanika adalahilmu yang mempelajari gerak dan gaya. Sehingga mekanika Fluida adalah ilmu yang mempelajari gaya dan gerak fluida. apakah yang dimaksud dengan fluida itu sendiri? dalam kehidupan sehari-hari kita telah mengetahui sejumlah zat/benda yang digolongkan sebagai fluida, misalkan : udara,air,bensin,minyak pelumas,susu,dan lain-lain. sedangkan benda atau zat yang jelas-jelas tidak dapat digolongkan sebagai fluida misalnya : baja,berlian,karet,kertas,dan lain-lain, yang semuanya termasuk zat padat. selain itu juga terdapat benda yang wujudnya berada diantara fluida dan padatan misalnya :jelly,selai kacang,pasta gigi,dan lain-lain.

Gagasab tentang tegangan geser dapat digunkan untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan fluida. Dengan membandingkan tegangan tarik dengan tegangan tekan, kita dengan mudah dapat memahami apa yang dimaksud dengan tegangan geser.

1.2 Hukum-Hukum yang menjadi dasar Mekanika Fluida

Mekanika fluida didasarkan pada empat hukum dasar, yaitu :
A. Hukum kekekalan massa/prinsif konservasi massa
B. Hukum pertama termodinamika (Hukum kekekalan energi)
C. Hukum kedua termodinamika
D. Hukum Newton tentang gerak, F = ma

1.3 Zat Cair dan Gas

Menurut wujud fluida dikelompokan dalam dua kelompok yaitu cair dan gas. Pada tingkat molekul, keduanya memiliki sifat yang berbeda. Cairan memiliki molekul-molekul yang saling berdekatan satu dengan lainnya dan diikat oleh gaya tarik menarik yang cukup besar. Sedangkan pada gas, molekul-molekul relatif saling berjauhan jaraknya.

1.4 Sifat-Sifat Fisik Fluida

A. Densitas
Densitas,adalah massa persatuan volume
B. Specific Gravity
Definisi Specifik Gravity :
SG = Densitas per densitas air pada temperatur dan tekanan tertentu
C. Viskositas
kita mengenalnya viskositas dengan kekentalan zat cair. Arti khusus viskositas
itu sendiri apa sih? ukuran ketahanan suatu fluida untuk mengalir atau berubah
bentuk. Viskositas tidak dapat diamati apabila fluida dalam keadaan diam.
D. Viskositas Kinematis
Dalam banyak hal terkadang viskositas dinyatakan sebagai hubungan antara
Viskositas dibagi dengan densitas.
E. Tegangan Permukaan
Gaya-gaya yang timbul dipermukaan zat cair untuk mempertahankan bentuknya
apabila memperoleh gaya dari luar disebut dengan tegangan permukaan.
F. Tekanan
Tekanan suatu fluida didefinisikan sebagai gaya fluida yang bekerja pada arah
tegak-lurus pada suatu satuan luas permukaan.
G. Gaya,massa,dan berat.
Gaya adalah dorongan/pendorong yang dapat menyebabkan benda bergerak dari suatu
tempat ketempat yang lain. Massa adalah Ukuran jumlah suatu materi.
Berat adalah Gaya yang disebabkan oleh gaya gravitasi.

PEMBUATAN MINYAK ATSIRI DARI KEMANGI


ABSTRAK
Tanaman kemangi termasuk tanaman rempah yang tumbuh di daerah tropis, tanaman kemangi di Timor Leste jumlahnya sangat berlimpah. Tanaman kemangi disukai oleh banyak orang terutama daunnya karena memiliki aroma yang khas. Aroma kemangi tersebut berasal dari minyak atsiri yang terdapat dalam tanaman tersebut, sehingga tanaman kemangi bisa dijadikan bahan baku minyak atsiri. Pengambilan minyak atsiri dari tumbuhan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: Penyulingan (Destilation), Pressing, Ekstraksi dengan pelarut dan absorpsi oleh penguap lemak padat (Enfleurage). Pada penelitian ini akan dilakukan pengambilan minyak atsiri kemangi dengan cara penyulingan (destilation). Sampai saat ini belum ditemukan laporan atau hasil penelitian minyak atsiri kemangi. Kami mengharapkan dari penelitian ini dapat digunakan untuk memulai penelitian minyak atsiri kemangi.



BAB I

PENDAHULUAN


I.I Latar Belakang

Kekayaan Keanekaragaman Hayati di Timor Leste sangatlah banyak, namun disayangkan kekayaan ini belum maksimal dimanfaatkan, sebagai contoh daun kemangi (Ocimum sanctum L), masyarakat Indonesia lebih populer untuk mengkonsumsi kemangi sebagai lalapan pada waktu makan dengan cara memakan atau mengunyah secara langsung kemangi segar, padahal daun kemangi (Ocimum sanctum L) memiliki berbagai manfaat dan nilai jual yang tinggi jika telah melalui sebuah proses. Salah satu produk yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi dari dari daun kemangi (Ocimum sanctum L) adalah minyak Atsiri.
Sejak zaman dahulu, kemangi disuling untuk diambil sari minyak atsirinya. John Henry menggolongkan minyak kemangi sebagai minyak atsiri tinggi. Artinya, aroma kemangi segera hilang setelah 24 jam dioleskan ke tubuh. Sebagai perbandingan, minyak atsiri katagori sedang, akan hilang aromanya setelah 3 hari dioleskan, sedangkan minyak atsiri katagori rendah, aromanya hilang setelah seminggu.
Komponen aroma dari minyak atsiri cepat berinteraksi saat dihirup, senyawa tersebut berinteraksi dengan sistem syaraf pusat dan langsung merangsang pada sistem olfactory, kemudian sistem ini akan menstimulasi syaraf-syaraf pada otak dibawah kesetimbangan korteksserebral (Buckle, 1999). Senyawa-senyawa berbau harum atau fragrance dari minyak atsirisuatu bahan tumbuhan telah terbukti pula dapat mempengaruhi aktivitas lokomotor (Buchbauer,
1991).


I.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana menghasilkan
minyak atsiri yang berkualitas paling baik dari kemangi (Ocimum sanctum L), apakah dari bagian per bagian atau dari keseluruhan tumbuhan kemangi, serta meneliti kondisi tumbuhan kemangi yang paling baik untuk dijadikan minyak atsiri. Memberikan data-data variable proses, yang terdiri dari % air, perbandingan berat ( air : kemangi ), ukuran kemangi, waktu penyulingan dan perolehan miyak.

I.3 Tujuan Penelitian
I.3.1 Umum
Tujuan penelitian untuk pembuatan minyak atsiri dari tananman kemangi (Ocimum
sanctum L), supaya tanaman kemangi dapat memiliki nilai jual yang cukup tinggi dari sebelumnya.

I.3.2 Khusus
Menentukan variable yang paling berpengaruh terhadap perolehan minyak kemangi dengan proses perubahan menggunakan metode distilasi air.





BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kemangi
Kemangi, daun beraroma khas yang biasa kita temui di meja makan ini konon pernah memenuhi kebun dan taman kerajaan Prancis dan Italia. Bunga kemangi juga dipilih sebagai tanda cinta. Kini, kemangi lebih banyak dimanfaatkan sebagai lalapan segar, ditambahkan untuk penambah aroma masakan, yang dipercaya berkhasiat mengurangi bau badan.
Kemangi kaya akan betakaroten dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung. Aroma wangi daun kemangi memang mengundang selera makan. Wajar saja jika orang mengkonsumsi daun ini sebagai lalapan mentah, campuran pepes, karedok atau terancam. Selain melezatkan hidangan, berikut manfaat daun kemangi lainnya:
1.) Daun kemangi mengandung senyawa arginine yang terbukti mampu memperkuat masa hidup sperma dan mencegah kemandulan.
2.) Daun kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang terbentuknya hormon androgen dan estrogen.
3.) Zat flavonoid seperti orientin dan vicenin di dalam kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh. Sedangkan flavonoid seperti cineole, myrcene dan eugenol mempunyai manfaat sebagai antibiotik alami dan anti peradangan.
4.) Getah kemangi dapat digunakan sebagai obat sariawan dan sakit telinga.
5.) Daun kemangi dapat dikonsumsi untuk memperbanyak ASI, penenang, mengobati encok dan penurun panas.
6.) Daun kemangi juga dapat meningkatkan jumlah air seni, menghilangkan masuk angin dan peluruh dahak.
7.) Konsumsi daun tanaman ini juga dapat mengatasi masalah bau mulut dan bau badan.
8.) Asam aspartat, apigenin, arginin dan boron dalam tanaman ini juga sudah diketahui khasiatnya. Senyawa sineol berkhasiat sebagai penenang, membantu mengatasi ejakulasi dini, merangsang aktivitas saraf pusat dan melebarkan pembuluh darah kapiler.
Manfaat kemangi
Daun Kemangi dikenal sebagai sayuran yang dapat dimakan segar sebagai lalapan yang hampir tidak pernah dilupakan ketika kita sedang makan lele bakar atau ikan bakar ditempat-tempat yang menyediakan makanan tersebut. Karena tanaman ini dapat menyegarkan, menghilangkan bau badan dan bau mulut. Tanaman beraroma wangi ini mengandung arginine yang mempunyai manfaat memperkuat daya tahan hidup sperma, mencegah kemandulan, dan menurunkan gula darah. Daya tahan hidup sperma penting untuk mendukung proses pembuahan sel telur. Sedangkan kandungan boron berperan merangsang hormon androgen dan estrogen serta mencegah pengeroposan tulang. Kedua hormon ini besar perannya dalam sistem reproduksi wanita.
Tanaman ini juga mengandung minyak atsiri, asam askorbat, asam kafeat, iskulin, histidin, magnesium, betakaroten, dan betasitosterol. Semua nyawa berkhasiat ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Untuk meningkatkan vitalitas, dianjurkan untuk mengkonsumsi daun kemangi sebagai teman makan sehari-hari. Bagi masyarakat Sunda di Jawa Barat, daun kemangi merupakan menu "wajib" baik dimakan mentah sebagai lalapan atau sebagai bumbu pepes ikan segar. Mengonsumsi daun kemangi dalam waktu lama merupakan cara terbaik untuk memperoleh manfaat maksimal bagi pria maupun wanita.

Kandungan dan Manfaat : Daun kemangi mempunyai daya penenang dan mengeluarkan gas-gas dari tubuh. Daunnya juga sering dipakai untuk bumbu hidangan daging ataupun ikan.
Kemangi mengandung zat minyak atsiri, protein, kalsium, fosfor, besi, belerang, dan lain-lain.
Kegunaan lain :
1. Panu
Segenggam daun kemangi cuci, tumbuk halus. Beri sedikit air kapur sirih. Gosokkan ramuan ini pada kulit yang berpanu. Lakukan ini 2x sehari.
2. Diare dan Muntah
Daun kemangi secukupnya dimakan sebagai lalapan.
3. Sariawan
50 helai daun kemangi dicuci bersih, kunyah sampai halus selama 2 - 3 menit. Telan. Minum air hangat. Lakukan ini 3x sehari.
4. Bau Nafas, Bau Mulut
Sering-sering makan lalapan daun kemangi, daun kunir, dan daun beluntas.
5. Bau Keringat
Kemangi secukupnya dimakan sebagai lalapan santap malam selama 1 minggu
2.2 Atsiri
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eteris (aetheric oil), minyak esensial, minyak terbang, serta minyak aromatik, adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, sulingan minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi. (Wikipedia Indonesia)
Sejak zaman dahulu, kemangi disuling untuk diambil sari minyak atsirinya. John Henry menggolongkan minyak kemangi sebagai minyak atsiri tinggi. Artinya, aroma kemangi segera hilang setelah 24 jam dioleskan ke tubuh. Sebagai perbandingan, minyak atsiri katagori sedang, akan hilang aromanya setelah 3 hari dioleskan, sedangkan minyak atsiri katagori rendah, aromanya hilang setelah seminggu.
Minyak atsiri kemangi dapat digunakan untuk pijat aroma terapi karena minyak atsiri kemangi dapat meringankan dan menyegarkan tubuh. Namun, wanita hamil dilarang menggunakannya karena dikhawatirkan dapat menyebabkan terjadinya keguguran.
Selain itu, minyak kemangi berkhasiat mengatasi gangguan pencernaan seperti salah cerna, muntah-muntah, infeksi usus, radang lambung, serta gas dalam usus. Juga, gangguan kepala (seperti sakit telinga, demam, sakit saluran hidung, migrain), gangguan otot (kejang-kejang atau kram), dan gangguan saraf (kecemasan, depresi, histeria, lemah saraf, insomia).
Bagi pria, kemangi ada juga manfaatnya. Senyawa 1-8 sineol dalam kemangi dapat mengatasi masalah ejakulasi prematur. Apigenin fenkhona dan eugenol-nya dapat memudahkan terjadinya ereksi. Sementara zat arginin yang terkandung dalam kemangi bisa memperkuat daya hidup sperma dan mencegah kemandulan.
Sementara bagi wanita, kemangi termasuk makanan sehat yang sangat bermanfaat. Kemangi kaya senyawa anetol dan boron yang merangsang hormon estrogen, sedangkan senyawa eugenolnya dapat membunuh jamur penyebab keputihan. Zat stigmaasterol dalam kemangi merangsang pematangan sel telur (ovulasi), tannin, dan sengnya mengurangi sekresi cairan vagina. Zat triptofan bisa menunda monopause. Kemangi memang bukan sayuran biasa, jadi jangan remehkan kemangi.
Minyak atsiri merupakan zat yang memberikan aroma pada tumbuhan. Minyak atsiri memiliki komponen volatil pada beberapa tumbuhan dengan karakteristik tertentu. Saat ini, minyak atsiri telah digunakan sebagai parfum, kosmetik, bahan tambahan makanan dan obat (Buchbauer, 1991).
Komponen aroma dari minyak atsiri cepat berinteraksi saat dihirup, senyawa tersebut
berinteraksi dengan sistem syaraf pusat dan langsung merangsang pada sistem olfactory,
kemudian sistem ini akan menstimulasi syarafsyaraf pada otak dibawah kesetimbangan korteks
serebral (Buckle, 1999). Senyawa-senyawa berbau harum atau fragrance dari minyak atsiri
suatu bahan tumbuhan telah terbukti pula dapat mempengaruhi aktivitas lokomotor (Buchbauer,
1991).
Aktivitas lokomotor merupakan aktivitas gerak sebagai akibat adanya perubahan aktivitas listrik yang disebabkan oleh perubahan permeabelitas membran pascasinaptik dan oleh adanya pelepasan transmitter oleh neuron prasinaptik pada sistem syaraf pusat (Gilman,1991).
Penelitian minyak atsiri yang mempengaruhi aktivitas lokomotor diawali oleh Kovar et al. (1987) yang melaporkan bahwa senyawa 1,8-cineole yang diisolasi dari minyak atsiri bunga rosemary dapat menurunkan aktivitas lokomotor tikus, setelah tikus tersebut diinduksi dengan senyawa stimulan kafein.Pengujian klinis efek sedatif dari minyak lavender dimulai oleh Buchbauer (1993) yang telah membuktikan bahwa wangi minyak atsiri bunga lavender dapat menurunkan aktivitas lokomotor pada manusia (Buchbauer, 1991).
Penelitian aktivitas aromaterapi secara ilmiah masih sedikit di Indonesia. Kajian etnofarmakologi secara empiric tentang tumbuhan aromaterapi menunjukan bahwa Indonesia memiliki 49 jenis tumbuhan aromatik dari 22 jenis suku, 12 jenis di antaranya digunakan secara empirik sebagai aromaterapi dengan efek menenangkan dan menyegarkan tubuh (Sangat, 1996).
Belum adanya laporan penemuan senyawa yang dapat menekan aktivitas lokomotor atau disebut juga hipnotiksedatif yang berasal dari tumbuhan aromatic asal Indonesia merupakan alasan yang kuat untuk melakukan penelitian ini. Tumbuhan aromatik dalam rangkaian penelitian ini yang digunakan adalah Kemangi (Ocimum basilicum L.), kayu putih (Melaleuca leucadendron L.), biji pala (Myristica fragrans Hout), bunga kenanga (Cananga odoratum), rimpang laja gowah (Alpinia malaccensis Roxb.), kulit batang ki lemo (Litcea cubeba L) dan serai dapur (Cymbopogon citratus).
Isolasi dan Identifikasi Minyak Atsiri
Komposisi minyak atsiri kemangi yang diperoleh dengan rendemen 0,07 % didominasi
oleh sitral (19,12 %) diikuti linalool (8,17 %), α-bergamotena (7,27 %), α-mirsena (4,61 %), (E)-
kariofilena (4.12 %), α-terpineol (2,85 %), dan nerol (2,83 %) Minyak atsiri biji pala memiliki
randemen 6,85 %. Komponen minyak atsiri terbanyak dalam biji pala adalah 4-terpineol (13,92 % ), miristisin (13,57 %), safrol (4,28 %). 1,8-Sineole (26,59 %) dan Sitronelol (21,69 %)
adalah komponen atsiri dari minyak kulit batang ki lemo (randemen 1 %). 1,8-Cineole
mendominasi komposisi minyak atsiri daun kayu putih yaitu sekitar 22,45 %. Rimpang laja gowah diinhalasi minyak biji pala, sedangkan pemberian minyak bunga kenanga memberikan
penurunan lokomotor mencit terkecil.

2.3 Proses Penyulingan Minyak Kemangi

Minyak atsiri adalah zat cair yang mudah menguap bercampur dengan persenyawaan padat yang berbeda dalam hal komposisi dan titik cairnya, larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. Berdasarkan sifat tersebut, maka minyak atsiri dapat diekstrak dengan 4 macam cara, yaitu: Penyulingan (Destilation), Pressing (Eks-pression), Ekstraksi dengan pelarut (Solvent ekstraksion) dan Absorbsi oleh menguap lemak padat (Enfleurage). Cara yang tepat untuk pengambilan minyak dari kemangi adalah dengan cara penyulingan (Destilation). (Ames dan Matthews, 1968).
A. Distilasi
Destilasi atau penyulingan adalah suatu proses penguapan yang diikuti pengembunan.Distilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila komponen lain tidak ikut menguap (titk didih lain jauh lebih tinggi).Misalnya adalah pengolahan air tawar dari air laut.


B.Destilasi Bertingkat
Untuk memisahkan dua jenis cairan yang sama-sama mudah menguap dapat dilakukan dengan destilasi bertingkat.Destilasi bertingkat sebenarnya adalah suatu proses destilasi berulang.Proses berulang ini terjadi pada kolom fraksional.Kolom fraksional terdiri atas beberapa plat dimana pada setiap plat terjadi pengembunan.Uap yang naik plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan yang lebih atsiri (mudah menguap) sedangkan cairan yang yang kurang atsiri lebih banyak dalam kondensat.
Contoh destilasi bertingkat adalah pemisahan campuran alkohol-air titik didih alkohol adalah 78*C dan titik didih air adalah 100*C. Campuran tersebut dicampurkan dalam labu didih. Pada suhu sekitar 78*C alkohol mulai mendidih tetapi sebagian air juga ikut menguap. Oleh karena alkohol lebih mudah menguap,kadar alkohol dalam uap lebih tinggi daripada kadar alkohol dalam campuran semula. Ketika mencapai kolom fraksionasi, uap mengembun dan memanaskan kolom tersebut. Setelah suhu kolom mencapai 78*C, alkohol tak lagi mengembun sehingga uap yang mengandung lebih banyak alkohol naik ke kolom di atasnya, sedangkan sebagian air turun ke dalam labu didih.Proses seperti itu berulang beberapa kali (bergantung pada banyaknya plat dalam kolom), sehingga akhirnya diperoleh alkohol yang lebih murni.Contoh lain dari Destilasi bertingkat adalah pemurnian minyak bumi,yaitu memisahkan gas,bensin,minyak tanah, dan sebagainya dari minyak mentah.

Macam-Macam Destilasi :
1) Distilasi Sederhana, Prinsipnya memisahkan dua atau lebih komponen cairan berdasarkan perbedaan titik didih yang jauh berbeda.
2) Distilasi Fraksionasi (Bertingkat), Sama prinsipnya dengan dis.sederhana, hanya
dis.bertingkat ini memiliki rangkaian alat kondensor yang lebih baik, sehingga mampu
memisahkan dua komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan.
3) Distilasi Azeotrop, Memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tsb, atau dengan menggunakan tekanan tinggi.
4) Distilasi Kering : Memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan cairnya.
Biasanya digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bata.
5) Distilasi vakum: Memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat tinggi, motede yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm, shg titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk
mendistilasinya tidak perlu terlalu tinggi.
6) Distilasi Kukus : Tekanan uap total campuran dua cairan yang tak saling larut = jumlah tekanan uapnya masing-masing.
7) Distisasi Air : Metode yang menggunakan pemanas dengan api dan belum dikenal metode penyulingan uap. Metode ini banyak di gunakan karena alat tersebut dapat dipindah-pindah dan cukup praktis. Keuntungan penyulingan air yaitu dapat mengekstraksi minyak dari bahan yang berbentuk bubuk. Adapun kelemahan dari penyulingan air yaitu ekstraksi tidak dapat berlangsung secara sempurna walaupun bahan diranjang.

Gambar Distilasi Air
8) Distilasi Air dan Uap : Pada metode ini, bahan olah diletakan di atas rak-rak atau saringan berlubang. Ketel suling diisi dengan air sampai permukaan air berada tidak jauh dibawah saringan.
9) Distilasi Uap : Uap yang digunakan adalah uap jenuh atau uap kelewat panas pada tekanan lebih dari 1 atmosfir.





BAB III

RANCANGAN PENELITIAN

3.1 Pendekatan Masalah
Minyak kemangi adalah salah satu minyak atsiri yang banyak sekali manfaatnya. Minyak kemangi ini dapat diperoleh dengan cara penyulingan, ekstraksi dan pengempaan. Pada proses yang akan dilakukan yaitu proses penyulingan.
Pada proses yang akan dilakukan akan diteliti pengaruh bagian-bagian kemangi dan kadar air pada kemangi terhadap rendemen (hasil) minyak kemangi yang diperoleh.

3.2 Diagram alir percobaan
Penyulingan minyak kemangi dengan metode distilasi air adalah sesuai dengan diagram dibawah :
Kemangi (Daun,batang,keseluruhan)


Kemangi + air

air pendingin


air

Minyak kemangi
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Tetap
1. Waktu distilasi
2. Temperatur Distilasi
3. Bagian dari kemangi
3.3.2 Variabel Berubah
1. Ukuran Kemangi
2. Waktu ekstraksi-distilasi
3. Perbandingan air dengan Kemangi

3.4 Rancangan Percobaan
Terhadap masing-masing kombinasi percobaan diperhatikan kandungan air yang diperoleh. Kombinasi percobaan dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 3.1 Uji Pendahuluan
Bagian Kemangi Kombinasi Percobaan Waktu

1. Batang - Kering
- Basah
- Perbandingan air : Kemangi = 10 : 1
2. Daun - Kering
- Basah
- Perbandingan air : Kemangi = 5 : 1
3. Keseluruhan - Kering
- Basah
- Perbandingan air : Kemangi = 6 : 1

3.5 Cara Kerja
Tahapan Kerja pada Penyulingan air untuk menghasilkan Minyak atsiri adalah sbb :
1. Distilasi air
2. Analisis

3.6 Alat dan Bahan
2.6.1 Alat
1. Labu distilasi
2. Kondensor
3. Pemanas
4. Thermometer
5. Corong pemisah
6. Selang
2.6.2 Bahan
1. Air
2. Kemangi




BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Percobaan Pendahuluan
Dari hasil percobaan pendahuluan, dengan membandingkan rendemen minyak kemangi terbagi dari tiga variasi, diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil Uji Penelitian
Bagian Kemangi Kombinasi Percobaan
1 jam
2 jam
1. Batang - Kering
- Basah
- Perbandingan air : Kemangi = 10 : 1
2. Daun - Kering
- Basah
- Perbandingan air : Kemangi = 5 : 1
3. Keseluruhan - Kering
- Basah
- Perbandingan air : Kemangi = 6 : 1

Dari data diatas, maka dapat diketahui bahwa pada daun kemangi memiliki rendemen minyak terbanyak, sehingga kita dapat menentukan variasi apa yang kita ambil pada penelitian selanjutnya.
Penelitian yang dilakukan selanjutnya dipilih daun kemangi kering, hal ini disebabkan berbagai pertimbangan yaitu segi waktu dimana pada batang waktu yang dibutuhkan lama sedangkan hasilnya jauh dari hasil daun kemangi, dimana semakin lama waktunya maka semakin banyak minyak yang dihasilkannya.

4.2 Hasil Percobaan
Tabel 4.2 Analisa Variasi Untuk Percobaan Dwifaktori

Tabel

Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat ditentukan variable peubah yang paling berpengaruh terhadap rendemen minyak atsiri. Adapun variable-variabel peubah percobaan yang diteliti adalah ukuran kemangi, waktu ekstraksi-distilasi, perbandingan ir dengan kemangi.
Dengan menggunakan analisa variasi dapat diketahui sejauh mana pengaruh variable-variabel peubah tersebut memberikan pengaruh terhadap rendemen minyak kemangi.
Hasil Percobaan diatas dilakukan dengan menggunakan distribusi F pada taraf keberartian (α) 0,01 yang berarti persen kepercayaannya sebesar 99,9%. Variabel peubah yang dianggap berpengaruh memberikan nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel.
Nilai F diambil dari table A.3 pada α 0,01, v1 = 1, v2 = 8. Sehingga untuk nilai f0,01(1,8) = …… Dari table hasil percobaan dapat dilihat bahwa semua variable peubah memberikan nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel, sehingga dapat dikatakan semua variable peubah tersebut berpengaruh terhadap rendemen minyak kemangi, akan tetapi variable yang sangat berpengaruh adalah bagian kemangi.




BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan uji pendahuluan dengan membandingkan variasinya, ternyata daun kemangi kering memiliki rendemen minyak atsiri paling banyak, hal ini disebabkan berbagai pertimbangan yaitu segi waktu dimana pada batang waktu yang dibutuhkan lama sedangkan hasilnya jauh dari hasil daun kemangi kering, dimana semakin lama waktunya maka semakin banyak minyak yang dihasilkannya.
Dari hasil percobaan dan perhitungan ternyata variable peubah yang paling berpengaruh terhadap rendemen minyak atsiri adalah bagian dari kemangi itu sendiri yaitu daun kemangi, sedangkan variable yang kurang berpengaruh yaitu jumlah pelarut (perbandingan air dengan kemangi).



















DAFTAR PUSTAKA

1. Agustia. A, Minyak Atsiri, Institut Teknologi Bandung (ITB), 1994.
2. Ernest Guenther, Minyak Atsiri, Jil 1, ter.Ir.S. Ketaren, Jakarta : Universitas Indonesia.
3. WWW.Chem-is-try.org
4. Purba,Michael.2004.Kimia Untuk SMA Kelas X.Jakarta : Erlangga
5. Gembong, t. 1985. Morfologi tumbuhan, Gajah Mada University Press;Jogjakarta
6. Heyne,k. 1987. Tumbuhan berguna Indonesia jilid 3,Badan Litbang Kehutanan; Jakarta
7. Padmaningsih. E, Pengantar Industri Kimia, Minyak atsiri, Universitas Jenderal Achmad yani (UNJANI), 2010

Selasa, 18 September 2012

Cara Mempercepat Komputer Lemot


1. Komputer lambat karena kekurangan Memory
Masalah komputer lambat karena minimnya RAM yang terpasang merupakan hal yang umumnya sudah diketahui oleh semua pengguna komputer.

Untuk itu cobalah cek kapasitas memory yang terpasang, untuk komputer sekelas Intel Pentium 4 dengan OS Windows XP dan aplikasi standar sebaiknya upgrade-lah memory menjadi minimal 1 GB.

2. Komputer lambat karena terlalu banyaknya program yang terinstall.
Secara pribadi saya sering menemukan komputer terutama milik pribadi yang di-install bermacam-macam program didalamnya, padahal aplikasi tersebut jarang atau bahkan tidak pernah digunakan sama sekali.

Periksalah program apa saja yang terinstall dikomputer dengan cara klik Add/Remove Program di Control Panel dan un-install program-program yang hanya menjadi "accesories" tersebut.

3. Komputer lambat karena terlalu banyak startup programs dan service yang berjalan.
Hal ini berkaitan dengan point no 2, semakin banyak program yang terinstall, semakin banyak pula program dan service yang akan dijalankan ketika windows startup.

Untuk menonaktifkan startup program dan service yang berjalan otomatis tersebut, masuklah ke "System Configuration Utility" dengan cara ketik: msconfig pada menu run, kemudian pada tab service dan startup lakukan uncheck terhadap aplikasi-aplikasi yang tidak diperlukan.

Untuk melihat aplikasi apa saja yang sedang berjalan, kita bisa menggunakan tool Prosesexplorer. Dengan tool ini kita dapat melihat dan menonaktifkan (kill) aplikasi apa saja yang tidak diperlukan atau dicurigai sebagai virus.
ProcessExplorer


4. Komputer lambat karena Temporary File yang sudah membengkak
Penyebab komputer lambat yang ke empat adalah sudah membengkaknya file-file temporary (sementara). Untuk Windows Xp lokasi file tersebut ada di:"C:\Documents and Settings\nama_user\Local Settings\Temp" dan"C:\WINDOWS\Temp". 

Untuk membersihkannya, delete-lah file-file yang terdapat di kedua lokasi tersebut atau jalankan program Disk CleanUp dengan cara klik start-run, ketik: "cleanmgr" lalu pilih drive yang akan di-cleanup.

5. Komputer lambat karena terlalu banyak program yang berfungsi sebagai "security program"
Security program seperti program antivirus dan firewall merupakan aplikasi tambahan yang harus ada pada komputer, tetapi janganlah terlalu berlebihan misalnya dengan menginstall 2-3 program antivirus sekaligus.

Untuk masalah security windows, yang terpenting adalah lakukan update, aktifkan firewall dan gunakan antivirus yang tidak membebani komputer seperti misalnya PCMAV Antivirus serta berhati-hatilah ketika menggunakan USB Flashdisk / Memory Card.

6. Komputer lambat karena masalah pada hardisk
Hardisk merupakan komponen kedua setelah RAM yang bisa menyebabkan komputer menjadi lambat. Masalah Komputer lambat yang disebabkan oleh hardisk ini diantaranya karena:
- hardisk low space
- hardisk yang terfragmentasi
- hardisk yang sudah lama, sehingga rpm-nya menurun
- hardisk error / bad sector

Cara mengatasi komputer lambat karena masalah pada hardisk diatas adalah:
- upgrade kapasitas hardisk dengan menambah atau ganti hardisk
- lakukan defragmenter pada hardisk secara berkala
- hindarkan hardisk dari debu, goncangan dan panas berlebih.
- perbaiki kerusakan pada hardisk dengan tool checkdisk.

7. Komputer lambat karena adanya virus, malware atau spyware pada komputer.
Apabila komputer kita sudah terlebih dahulu terserang virus atau malware, maka sebaiknya jalankan Windows Safe Mode, matikan fasilitas system restore dan gunakanlah program Virus Cleaner seperti misalnya Norman Malware Cleaner untuk membersihkan virus atau malware tersebut dan lakukan pula update pada sistem operasi.

8. Komputer lambat karena System Files ada yang corrupt atau bahkan hilang.
Biasanya terjadi setelah komputer terinfeksi virus dan file-file yang terinfeksi tersebut terlanjur rusak atau terdelete oleh antivirus. Solusi yang paling gampang adalah dengan merepair sistem operasi yang digunakan.

9. Komputer lambat karena masalah hardware overheat.
Hardware overheat baik itu terjadi pada hardisk, vga card, processor atau cpu secara umum bisa menyebabkan menurunnya kinerja komputer yang pada akhirnya komputer menjadi hang, lambat atau bahkan  sering restart. Untuk itu pastikan sirkulasi udara pada bagian dalam CPU berjalan dengan baik begitu juga pada fan (kipas angin) harus bersih dari debu dan dapat berputar dengan lancar.

10. Komputer lambat karena adanya masalah konektifitas pada jaringan / network 
Hal ini bisa terjadi karena trafic jaringan yang tinggi, hub atau switch yang hang atau adanya virus yang mencoba masuk ke sistem komputer kita. Untuk mengatasinya, coba lepas dan pasangkan kembali konektor RJ45 pada LAN Card atau Roset LAN, restart Switch / hub dan gunakan program Port scanner untuk melihat packet data apa saja yang masuk dan keluar dari komputer kita.

Mungkin itulah beberapa hal penyebab dan cara mengatasi komputer lambat yang bisa saya simpulkan berdasarkan pengalaman yang sering saya temui, tambahan dan koreksi lainnya saya tunggu...thank.
 
 
Sumber: http://prem2mix.blogspot.com/2011/10/cara-mempercepat-komputer-lemot.html

Cara membuat Win XP+7+HBCD dalam 1 Flasdisk (Update)

Penasaran dengan win7 bentrok sama file boot.ini nya winXP
Otak – atik sono sini akhirnya ketemu juga cara ini
Berikut akan Saya share hasilnya step by step :
Siapkan 2 buah flashdisk ukuran (1) Minimal 4 Gb dan (2) Minimal 1 Gb, CD installer XP, DVD installer win7, CD Hiren’s BotCD
Pertama, buat bootable USB Hiren’s menggunakan Flashdisk pertama (Min 4 Gb), dapat dilihat langsung dari webnya Hiren's

Kedua, buat setup XP menggunakan Novicorp wintoflash di Flashdisk kedua (Min 1 Gb)

Ketiga, copy + paste hasil setup XP dari Flashdisk kedua ke Flashdisk pertama yg udah ada Hiren’s nya

Keempat, copy + paste seluruh isi dari DVD installer win7 ke Flashdisk pertama

Kelima, buka file menu.lst di Flashdisk pertama menggunakan notepad
Cari tulisan berikut :


Code:
title ³ Boot from Hard Drive - Windows XP (NTLDR) ³\n
find --set-root --ignore-floppies --ignore-cd /ntldr
map () (hd0)
map (hd0) ()
map --rehook
find --set-root --ignore-floppies --ignore-cd /ntldr
chainloader /ntldr
savedefault --wait=2

title ³ Boot from Hard Drive - Windows Vista/7 (BOOTMGR) ³\n
find --set-root --ignore-floppies --ignore-cd /bootmgr
map () (hd0)
map (hd0) ()
map --rehook
find --set-root --ignore-floppies --ignore-cd /bootmgr
chainloader /bootmgr
savedefault --wait=2


Ganti dengan :
Code:
title ³ WINDOWS XP Setup ³\nstart Windows XP setup
root (hd0,0)
configfile /winsetup.lst
savedefault

title ³ WINDOWS Vista or 7 Setup ³\nstart Windows Vista or 7 setup
root (hd0,0)
chainloader /bootmgr

kemudian save dan close
hasilnya seperti ini :


keenam, buka notepad
copy + paste kode berikut :
Code:
default /windefault

title First part of Windows XP Professional setup\nthis is the first part to choose for Windows XP setup
root (hd0,0)
chainloader (hd0,0)/$WIN_NT$.~BT/SETUPLDR.BIN
savedefault 1

title Second part of Windows XP Professional setup\nthis is the second part to choose for Windows XP setup
root (hd0,0)
chainloader (hd0,0)/NTLDR
savedefault

save dengan nama winsetup.lst

hasilnya seperti ini :


selesai

berikut screenshot hasilnya (maaf agak burem, dipoto pake HP jadul 6600)

untuk installer win 7




untuk installer XP




untuk Hiren's


untuk Kaspersky RescueCD

Senin, 17 September 2012

IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK BAHAN ALAM PADA TANAMAN KETELA POHON


1.1  Latar Belakang
Senyawa organik bahan alam adalah senyawa organik yang merupakan hasil proses metabolisme dalam organisme hidup. Dewasa ini yang dimaksud senyawa organik bahan alam adalah terbatas pada senyawa – senyawa yang di kenal sebagai senyawa metabolit sekunder.
Senyawa metabolit sekunder adalah senyawa-senyawa dari hasil metabolit sekunder, yang tidak terdapat merata dalam makhluk hidup dan ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit. Pada akhir abad ke-18 Schele misalnya telah mengekstraksi beberapa senyawa organik sederhana baik sumbernya dari tumbuhan  maupun dari hewan antara lain gliserol, asam oksalat, asam sitrat dan laktat.

Pada tahun 1806 Sertuner memperoleh morfin dari opium dan 15 tahun  kemudian Pollitier dan Caventov telah dapat mengisolasi striknin, brusim. Kuinin, sinkonin,  dan kafein. Senyawa – senyawa tersebut merupakan bahan alam yang dapat diisolasi untuk pertma kali dalam keadaan murni. Setelah itu, isolasi bahan
Alam berkembang makin lama makin pesat terutama setelah penemuan alat teknik dan instrumen yang makin mutakhir.
Penggunaan senyawa organik bahan alam khususnya tanaman daun ketela pohon / daun singkong berkaitan dengan kandungan kimia yang terdapat didalamnya zat bioaktif yang digunakan sebagai obat sehingga dapat dikatakan jika tanaman tersebut tidak mengandung zat bioaktif maka tanaman tersebut tidak dapat digunakan sebagai obat. Senyawa bioaktif yang terdapat dalam tumbuhan buasanya merupakan senyawa metaolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid,   steroid, terpenoid, saponin dll.
1.2  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan paper ini adalah untuk mengetahui bahwa tanaman ketela pohon adalah tanaman yang dapat digunakan sebagai obat karena mengandung zat bioaktif seperti : alkaloid, flavonoid, terpenoid dan saponin.
1.3  Batasan Masalah
Dalam penulisan paper ini penulis mengidentifikasi senyawa organik bahan alam, khususnya daun ketela pohon  yang dapat digunakan sebagai tanaman obat karena mengandung zat bioaktif seperti : alkaloid, flavonoid, terpenoid dan saponin didalamnya.
1.4  Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan paper ini yaitu pembaca bisa menggunakan dan memanfaatkan  tanaman yang selama ini mungkin dianggap sebagai tanaman yang tidak berguna seperti ketala pohon. Dengan paper ini pembaca menyadari bahwa ketela pohon dapat digunakan sebagai obat karena mengandung zat bioaktif seperti : alkaloid, flavonoid, terpenoid dan saponin.
2.1  Botani Tumbuhan
Tanaman ini lebih dikenal dengan nama Manihot utilissima Crantz. Tanaman yang tidak bercabang atau bercabang sedikit dengan tinggi 2-7 m.Batang dengan tanda berkas daun yang bertonjolan. Umbi akar besar, memanjang, dengan kulit berwarna coklat suram. Tangkai daun 6-35 cm, helaian daun sampai dekat pangkal berbagi menjari 3-9 (daun yang tertinggi kerapkali bertepi rata). Daun penumpu kecil, rontok. Bunga dalam tandan yang tidak rapat, 3-5 tandan terkumpul pada ujung batang,pada pangkal dengan bunga betina, lebih atas dengan bunga jantan.
Di Amerika yang Tropis banyak ditanam sebagai tanaman pangan yang sangat penting. Dari banyak jenis yang ada, terdapat beberapa yang beracun karena kadar asam cyan yang tinggi, di mana umbinya sama sekali tidak dapat dipergunakan sebagai makanan. Hanya setelah mengalami perlakuan tertentu dapat dimakan, jenis ini dapat digunakan dalam pembuatan tepung. Daun yang muda dapat dimakan sebagai lalap.
Makanan yang sehat dan sangat disenangi adalah yang dinamai peuyeum atau tape yang dibuat dengan meragi umbi yang sebelumnya telah direbus. Nama Melayu dari ketela pohon adalah : ubi kayu, ubi Gajah Sumatera : gadung, ketela Jawa : Kaspa Sulawesi : Batata Kayu Kalimantan Peti Kayu. Fungsi pada Manihot esculenta : ubinya dimakan buat kanji. Daun : beri-beri, rachitis. Akar yang telah dibuat tape : Bisul dan borok. Pati Akarnya : Mencret

Gambar 1. Daun ketela pohon
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom :  Plantae  (tumbuhan)
Divisio    :  Magnoliophyta
Kelas       :  Magnoliopsida   
Ordo       :  Euphorbiales
Familia   :  Euphorbiaceae
Genus     :  Manihot
Spesies   :  Manihot esculenta Crantz


            Tumbuhan ini berasal dari Brazilia dan memiliki mencapai ketinggian sehingga 2 meter,dan mempunyai rizom atau ubi yang besar, dan berbentuk silinder serta kaya akan kanji. Bagian yang beracun: rizom (ubi), getah. Bahan aktif : linamarin (yang akan bertukar kepada hidrogen sianida, aseton dan glukos), lotaustratin, hidrogen sianida (asid prussic). Apabila di makan, hidrogen sianida akan terhasil dan menyerap ke dalam aliran darah lalu bergabung dengan hemoglobin di dalam sel darah merah.
Keadaan ini menyebabkan oksigen tidak dapat di edarkan di dalam sistem badan. Seterusnya tanda keracunan berikut akan dapat di lihat dari kadar pernafasan meningkat dan kelihatan seperti denyutan nadi meningkat, kekejangan otot, pucat, lemah , rasa loyo, muntah, sakit perut, koma dan bisa menyebabkan kematian. Getah tumbuhan ini juga bisa menyebabkan keradangan pada kulit. Anatomi Manihot esculenta : daun ketela pohon (Manihot esculenta) termasuk daun tunggal. Jadi pada satu tangkai ada satu helai, pada ketiak daun terdapat tunas. Merupakan tumbuhan monokotil.
Struktur Daun         
Secara garis besar daun terdiri dari jaringan epidermis, mesofil dan berkas pengangkut. Sel epidermis terletak paling luar dilapisi oleh selapis kutikula. Pada tumbuhan monokotil tidak adanya differensiasi spons parenkim dan parenkim palisade. Pada parenkim palisade terdapat variasi sel parenkim seperti sel minyak, sel lendir dan ergastik sel.

Struktur  Batang
Terdiri atas jaringan gabus, jaringan korteks, berkas pengangkut dan empulur batang. Pada batang monokotil, jaringan pengangkut tersusun dalam berkas-berkas dan tersebar di seluruh permukaan batang. Berkas-berkas pengangkut dikelilingi oleh jaringan parenkim.
Struktur Akar
Susunannya adalah epidermis, parenkim korteks, selapis sel endodermis dan stele akar. Xilem tidak berkembang sampai tengah lingkaran pusat akar sehingga tidak memiliki parenkim empulur fisiologi Manihot esculenta.
Pada tanaman ini terjadi proses fotosintesis, karena pada tanaman ini memiliki kolofil yang merupakan pigmen fotosintetik. Pigmen fotosintetik ini berfungsi menyerap cahaya merah dan biru, serta memantulkan cahaya hijau. Klorofil terdiri dari klorofil a dan klorofil b. Klorofil b berfungsi menyerap energi foton cahaya matahari kemudian menyalurkannya ke klorofil a. Pada klorofil a, terdiri dari P700 dan P680 masing-masing untuk fotosistem I dan Fotosistem II. Dengan adanya beberapa karotenoid, memungkinkan perluasan spektrum dari warna-warna yang dapat menggerakkan fotosintesis dan selain itu juga sebagiannya lagi berfungsi dalam fotoproteksi.
Kandungan yang terdapat pada ketela pohon adalah HCN. HCN ini merupakan racun sel yang dapat menyebabkan perlemakkan di hati. Kadar glukosa dan alkohol dari umbi akar M. Esculenta jenis SPP (sao pedro petro) lebih besar dari kadar glukosa dan alkohol dari umbi akar jenis biasa.
Glukosa ditetapkan kadarnya dengan metode enzimatis 600-PAP. Kadar glukosa untuk M.esculenta jenis biasa adalah 8,36 g % 1,11 g %. Untuk jenis SPP kadarnya 17,6 g % 0,43 g %. Etanol ditetapkan kadar dengan metode bobot jenis, kadar alkohol untuk M.esculenta jenis biasa 2,24 % v/v 0,31 % v/v dan 2,40 % b/b 0,39 % b/b.Jenis SPP kadar alkoholnya 5,39 % v/v 0,51 % v/v dan 4,27 % b/b 0,375 b/b.Selain itu ketela pohon terdapat kandungan rutin yang berasal dari flavonoid dan falavonoid ini dari tumbuh-tumbuhan.
2.2  Senyawa Metabolit Sekunder
a.      Alkaloid
Alkaloid merupakan suatu senyawa organik yang mengandung nitrogen (N), dimana biasanya dalam bentuk siklik dan bersifat basa. Harborner dan Turner (1984) mengungkapkan bahwa tidak satupun definisi alkoloid yang memuaskan, tetapi umumnya alkoloid adalah senyawa metabolit sekunder yang bersifat basa,yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam cincin heterosiklik, dan bersifat aktif biologis menonjol. Senyawa ini tersebar luas dalam dunia tumbuh-tumbuhan dan banyak diantaranya yang mempunyai efek fisiologis yang kuat. Beberapa dari efek tersebut telah dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia primitif jauh sebelum ilmu kimia organik berkembang. (Rangke, 1998 : 133)
Alkaloid menurut Winterstein dan Trier didefinisikan sebagai senyawa yang bersifat basa, mengandung atom nitrogen yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Alkaloid seringkali beracun bagi manusia dan banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol, jika digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Alkaloid biasanya tidak bewarna, seringkali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal hanya sedikit yang berbentuk cairan (misalnya nikotina) pada suhu kamar.
Secara umum, golongan senyawa alkaloid mempunyai sigat – sifat sebagai berikut :
a.       Biasanya merupakan kristal tak bewarna, tidak mudah menguap, tidak larut dalam air, larut dalam pelarut organik seperti etanol, eter dan kloroform.
b.      Bersifat basa, pada umumnya beberapa pahit, bersifat racun, mempunyai efek fisiologis secara optis aktif.
c.       Dapat membentuk endapan dengan larutan asam fosfowolframat, asam fosfomolibdat, asam pikrat, kalium merkuriiodida dan lain sebagainya. Dari endapan – endapan ini, banyak juga yang memiliki bentuk kristal yang khusus sehingga sangat bermanfaat  dalam identifikasinya.
Senyawa alkaloid dapat diklasifikasikan dari gugus fungsi yang dikandungnya : (Rangke, 1998 : 133)
a.       Alkaloid feniletamin, misalnya efedrin.
b.      Alkaloid pirolidin, misalnya higrin dari koka.
c.       Alkaloid piridin, misalnya asam nikotinat.
d.      Alkaloid perpaduan pirolidindan piridin, misalnya nikotin.
e.       Alkaloid kuinolin, misalnya kuinin.
f.       Alkaloid isokuinolin, misalnya papaverin.
g.       Alkaloid fenantrena, misalnya emetin.
h.      Alkaloid indole yang masih dapat digolong – golongkan menjadi :
a)      Alkaloid sederhana, misalnya triptamin.
b)      Alkaloid ergot, misalnya serotonin.
c)      Alkaloid hermala, misalnya β-karbolin.
d)      Alkaloid yahimbe, misalnya reserpin.
e)      Alkaloid strychnos, misalnya brusin dan strinkin.
b.Flavonoid
Flavonoid merupakan suatu kelompok yang termasuk ke dalam senyawa fenol yang terbanyak dialam, senyawa-senyawa  flavonoid ini bertanggung jawab terhadap zat warna ungu, merah, biru dan sebagian zat warna kuning dalam tumbuhan. Berdasarkan strukturnya senyawa flavonoid merupakan turunan senyawa induk “flavon” yakni nama sejenis flavonoid yang terbesar jumlahnya dan lazim ditemukan, yang terdapat berupa tepung putih pada tumbuhan primula.
Sebagian besar flavonoid yang terdapat pada tumbuhan terikat pada molekul gula sebagai glikosida, dan dalam bentuk campuran, jarang sekali dijumpai berupa senyawa tunggal. Disamping itu sering ditemukan campuran yang terdiri dari flavonoid yang berbeda kelas.
Flavonoid dalam tumbuhan mempunyai empat fungsi :
a)      Sebagai pigmen warna
b)      Fungsi patologi dan sitologi
c)      Aktivitas farmakologi
Dianggap berasal dari rutin (glikosida flavonol) yang digunakan untuk menguatkan susunan kapiler, menurunkan permeabilitas dan fragilitas pembuluh darah dll. Gabor et al menyatakan bahwa flavonoid dapat digunakan sebagai obat karena mempunyai bermacam – macam bioaktivitas seperti antiinflamasi, antikanker, antifertilitas, antiviral, antidiabetes, antidepresant, diuretik dll.
d)      Flavonoid dalam makanan.
c.       Terpenoid
Banyak tumbuhan (bunga, daun, buah, biji atau akar) yang berbau harum. Bau harum itu berasal dari senyawa yang terdiri dari 10 dan 15 karbon yang disebt terpen. Golongan senyawa ini dapat dipisahkan dari tumbuhan sumbernya melalui destilasi uap atau secara ekstraksi dan dikenal dengan nama minyak atsiri. Beberapa contoh minyak atsiri, misalnya minyak yang diperoleh dari cengkeh, bunga mawar, serai (sitronela), cukaliptus, pepermint, kamfe, sedar (tumbuhan cedrus) dan terpentin. Senyaea organik bahan alam golongan minyak atsiri sangat banyak digunakan dalam industri wangi – wangian (perfumery), makanan dan obat – obatan.
Senyawa terpen pada awalnya merupakan suatu golongan senyawa yang hanya terdiri dari atom C dan H, dengan perbandingan  5 : 8 dengan rumus empiris C5H8 (unit isopren), yang bergabung secara head to tail (kepala – ekor). Terpenoid sama halnya dengan senyawa terpen tapi mengandung gugus fungsi lain seperti gugus hidroksil, aldehid dan keton. Dewasa ini terpen maupun terpenoid dikelompokkan sebagai senyawa terpenoid ( isoprena).
Berdasarkan jumlah unit isoprena yang dikandungnya, senyawa   terpenoid terbagi atas :
a.       Monoterpena (dua unit isoprena)
b.      Seskuiterpena (tiga unit isoprena)
c.       Diterpena (empat unit isoprena)
d.      Triterpena (enam unit isoprena)
e.       Tetraterpena (delapan unit isoprena)
Monoterpen dan seskuiterpen adalah komponen utama minyak essensial (minyak atsir) yang dapat diperoleh dengan penyulingan. Vitamin A adalah suatu diterpenoid, skualen tergolong triterpenoid yang dijumpai dalam minyak atsiri hati ikan, karoten – karoten pigmen merah dan kuning tergolong tetraterpen, lateks (karet alam ) adalah politerpen.
d.Steroid
Secara sederhana steroid dapat dioartkan sebagai kelas senyawa organik bahan alam yang kerangka strukturnya terdiri dari androstan (siklopentanofenantren), mempunyai empat cincin terpadu. Senyawa ini mempunyai efek fisiologis tertentu.
Sebagian besar dari steroid mempunyai sifat sebagai berikut:
·         Mengandung gugus fungsi oksigen (sebagai = O atau OH) pada C3
·         Mengandung gugus samping pada C17
·         Banyak yang mengandung ikatan rangkap C4 – C5 atau C5 – C6
Beberapa steroid penting adalah kolesterol, yaitu steroid hewani yang terdapat paling meluas dan dijumpai pada hampir semua jaringan hewan. Batu kandung kemih dan kuning telur merupakan sumber yang kaya akan senyawa ini. Hormon-hormon seks yang dihasilkan terutama dalam testes dan indung man seks yang dihasilkan terutama dalam testes dan indung telur adalah suatu steroid. Hormon jantan disebut androgen dan hormon betina estrogen, dan hormon kehamilan progestin.
e.       Saponin
Saponin merupakan  suatu senyawa glikosida kompleks yaitu senyawa hasil kondensasi suatu gula dengan suatu senyawa hidroksil organik yang apabila dihidrolisis akan menghasilkan gula (glikon) dan non-gula (aglikon), saponin ini terdiri dari dua kelompok : saponin triterpenoid dan saponin steroid. Saponin banyak digunakan untuk bahan pencucui kain (batik) dan sebagai shampo. Saponin dapat diperoleh dari tumbuhan melalui metode ekstraksi.
A.     Waktu Pelaksanaan
Hari           : Jumat
Tanggal      : 23 November 2007
Waktu        : 07.00 – 09.40 WIB
B.     Sampel Penelitian
·         Daun ketela pohon
C.     Alat dan Bahan
Alat     :  Lumpang, pisau/gunting, plat tetes, tabung reaksi, pipet tetes, corong, pemanas, pasir halur bersih, kapas.
Bahan    :    Daun ketela pohon hijau, amoniak – kloroform (NH3-CHCl3) 0.05 N, H2SO4 2 N, pereaksi mayer, pereaksi wagner dan Dragendorf, metanol, asam sulfat pekat, anhidrida asetat, asam klorida pekat sebuk magnesium.
D.     Prosedur Kerja
1.                                                             Identifikasi Alkoloid : Metoda Culvenor  - Fitzgerald
                         4 gram sampel segar
                                                dirajang halus dan digerus
                Didalam lumpang dengan bantuan pasir
                                                ditambah
                                  Kloroform
                                                 digerus
                             Membentuk pasta
                                      ditambah
                      10 ml larutan ammoniak – kloroform 0,05 N
                                                              disaring
                        Campurkan kedalam tabung reaksi kering
                                                              ditambah
                                         5 ml larutan H2SO4 2N
                                                               didiamkan
                                            Terbentuk 2 lapisan
                                                               diambil
                                           Lapisan asam sulfat
                                                              dimasukkan
                                         Kedalam tabung reaksi
                                                              diuji
                    Filtrat dengan pereaksi Mayer, Wagner dan Dragendorf
                                                              tes positif alkaloid
                                  Endapan putih : pereaksi Mayer
                                  Endapan coklat : pereaksi Wagner
                                  Endapan orange : pereaksi Dragendorf
  1. Identifikasi Flanoid : Sianidin test
                                 0,5 gram sampel
                                                   diekstrak
                                  dengan 5 ml air
                                                  dipanaskan
                                selama 5 menit  
                                                  ditambah
                5 tetes HCl pekat dan sedikit serbuk Mg
                                                  tes positif flavonoid
            warna berubah menjadi merah / pink atau kuning
  1. Identifikasi steroid/terpenoid : Metode Liebermen – Burchard
                                    3 tetes lapisan kloroform
  diteteskan
                                              Pada plat tetes
                                                             ditambah
                         5 tetes anhidrida asam asetat dibiarkan mengering
                                                             ditambah
                                         3 tetes H2SO4 pekat
                                                              tes positif triterpenoid
                                        Warna merah jingga / ungu
                                                                          tes positif steroid
                                               Warna biru
  1. Identifikasi saponin : uji busa
         Sampel kering
                          dirajang halus
                                    Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
 ditambah
                                                 Air suling
                         dididihkan
                                           Selama 2 – 3 menit
          didinginkan
                                               Dikocok kuat
                      tes positif saponin
                                 Adanya busa stabil selama 5 menit
                                    Data Hasil
Tabel 1. Data hasil identifikasi senyawa Bioaktif dari Daun Ketela Pohon
Uji
Metoda
Hasil
Keterangan
Alkoloid
Metode Culvenor - Fitzgerald
+
Dengan adanya endapan putih keruh.
Flavonoid
Shinoda Test / Sianidin Test
+
Terjadi perubahan warna jadi kuning.
Terpenoid
Lieberman – Bulchard
+
Dengan adanya terbentuk warna merah jingga / ungu.
Steroid
Lieberman – Bulchard
-
-
Saponin
Uji busa
+
Adanya busa yang stabil selama 5 menit.
                                    Pembahasan
1.      Identifikasi Alkaloid
 Pada identifikasi alkaloid ini  digunakan metoda Culvenor – Fitzgerald. Filtrat yang diperoleh dengan cara marajang halus dan menggerus sampel dalam lumpang kemudian ditambahkan amoniak – kloroform 0,05 N, larutan H2SO4 diuji dengan beberapa pereaksi. Berdasakan data yang diperoleh, diketahui bahwa daun ketela pohon mengandung alkaloid. Hal ini ditunjukkan dengan adanya endapan putih keruh ke filtrat direaksikan dengan pereaksi Mayer. Hal ini sesuai dengan literatur yang ada. Pada identifikasi alkaloid ini tidak hanya pereaksi Mayer yang digunakan sebagai pereaksi, tapi masih ada pereaksi lain yang digunakan yaitu pereaksi Wagner yang ditandai dengan adanya endapan coklat dan selanjutnya pereaksi Dragendorf ditandai dengan adanya endapan orange. Namun, setelah percobaan ternyata daun ketela pohon bereaksi positif dengan pereaksi Mayer terbukti dengan adanya endapan putih keruh.
2.      Identifikasi Flavonoid
Pada identifikasi flavonoid, sampel juga dirajang halus kemudian di ekstrak dengan metanol dan dipanaskan selama 5 menit. Ketika pada penambahan berikutnya yaitu penambahan beberapa tetes asam klorida dan sedikit serbuk Mg terjadi perubahan warna menjadi kuning. Hal ini menunjukkan bahwa daun ketela pohon mengandung flavonoid karena terbukti pada percobaan daun ketela pohon terdapat warna kuning. Flavonoid mempunyai banyak fungsi seperti : sebagai pigmen warna, funsi fisiologi dan patologi, fungsi farmakologi dan flavonoid dalam makanan, antiflamasi, antikanker, antifertilitas, antiviral, anidiabetes, antidepresant, diuretik dll.
3.      Identifikasi steroid/terpenoid
Pada identifikasi steroid, lapisan kloroform yang diperoleh pada uji alkaloid ditempatkan pada plat tetes dan dikeringkan. Kemudian ditambahkan 3 tetes H2SO4 pekat. Pada percobaan diperoleh warna merah jingga / ungu pada plat tetes. Hal ini, menunjukkan bahwa ketela pohon mengandung terpenoid dan tidak mengandung steroid karena pada percobaan tidak diperoleh perobahan warna biru. 
4.      Identifikasi Saponin
Pada identifikasi saponin, dilakukan dengan menggunakan sampel yang telah dikeringkan untuk kemudian dihaluskan. Lalu ditambahkan dengan air suling dan dididihkan selama 2 – 3 menit. Lalu didinginkan, setelah dingin di kocok kuat – kuat. Pada pengocokkan yang dilakukan terbentuk busa. Hasil poisitif karena adanya busa stabil selama 5 menit.
4.1  Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.      Daun ketela pohon mengandung berbagai senyawa – senyawa kimia bermanfaat seperti alkaloid, flavonoid, terpenoid dan juga saponin. Hal ini dapat dibuktikan dengan tes positif saat melakukan percobaan sehingga dapat ditarik kesimpulannya.
2.      Ketela pohon banyak ditanam sebagai tanaman pangan yang sangat penting, dimana  daun yang muda dapat dimakan sebagai lalap.
3.      Daun ketela pohon steroid, karena memberikan hasil yang negatif dari tes ini. 
4.2   Saran
Untuk paper ini disarankan dalam pengidentifikasikan senyawa – senyawa dalam daun ketela pohon bila harus menggunakan tanaman yang segar, diharapkan diambil beberapa saat sebelum pengidentifikasian. Tidak dibiarkan selama berjam – jam karena bisa saja senyawa yang sebenarnya ada dalam tanaman tidak teridentifikasi karena senyawanya sudah rusak. Namun selain itu, praktikan juga harus teliti dalam mengidentifikasi senya organik senyawa organik bahan alam. Karena ketelitian dan juga keadaan dari bahan – bahan yang digunakan pada percobaan sangat menentukan hasil percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Fessenden. 1982. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Tarmizi, 2008. Pereaksi Kimia.Padang:UNPPress
Hart, Harold. 1990. Kimia Organik. Terjemahan Suminar Achmad. Jakarta : Erlangga.
L. Tobing, M.Sc., Rangke. 1989. Kimia Bahan Alam. Jakarta: Depdikbud.
Muhlisah, Ir. Fauziah. 1996. Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : Penebar Swadaya.
Tim Kimia Organik. 2007. Penuntun Pratikum Kimia Organik 2. Padang: FMIPA UNP.