KLASIFIKASI LIPID
1. LIPID
Lipida (dari kata Yunani, Lipos,
lemak) dikenal oleh masyarakat awam sebagai minyak (organik, bukan
minyak mineral atau minyak bumi), lemak, dan lilin. Istilah "lipida"
mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan
hidrofob, yang esensial dalam menyusun struktur dan menjalankan fungsi
sel hidup. Karena nonpolar, lipida tidak larut dalam pelarut polar,
seperti air atau alkohol, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti
eter atau kloroform.
Lipid digolongkan menurut karakteristik
kelarutannya. Lipid didefinisikan sebagai zat yang tidak larut dalam
air, yang dapat diekstrak dari sel melalui pelarut organik seperti eter
dan benzen. Lipid yang ditemukan dalam tubuh manusia dapat di bagi ke
dalam empat kelas menurut struktur molekulnya, yaitu lemak, phosfolipid,
malam (lilin), dan steroid.
Lemak, disebut juga lipid, adalah
suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang
utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh
diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ
hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.
Fungsi
lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan
sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak,
menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas,
dan memelihara suhu tubuh.
http://www.medicastore.com/nutracare/isi_choless.php?isi_choless=kelainan_lipid
2. KLASIFIKASI LIPID
2.2.1 Lemak/Trigliserida
Lemak
merupakan estergliserol yang terbentuk dari dua jenis molekul yang
lebih kecil melalui reaksi dehidrasi. Lemak tersusun dari dua jenis
molekul, yaitu gliserol dan asam lemak. Dalam pembentukan lemak, tiga
asam lemak masing- masing berikatan dengan gliserol melalui ikatan
ester, suatu ikatan antara gugus hidroksil dengan gugus karboksil.
Karena itu, lemak disebut juga triasilgliserol; di samping nama lain
trigliserida. Asam lemak pada dalam suatu molekul lemak bisa sama
ketiga-tiganya (seperti pada contoh gambar di bawah), atau bisa terdiri
atas dua atau tiga jenis asam lemak yang berlainan.
- Gliserol
Gliserol merupakan sejenis alkohol yang memiliki tiga karbon, yang masing-masingnya mengandung sebuah gugus hidroksil.
- Asam Lemak
Asam
lemak adalah asam karboksilat dengan jumlah atom karbon banyak.
Biasanya asam lemak mengandung 4 – 24 atom karbon, dan mempunyai satu
gugus karboksil. Bagian alkil dari asam lemak bersifat nonpolar,
sedangkan gugus karboksil bersifat polar. Bila bagian alkil asam lemak
mengandung ikatan rangkap, dinamakan asam lemak tak jenuh.Contohnya asam
oleat. Sebaliknya, bila tidak memiliki ikatan rangkap dinamakan asam
lemak jenuh, seperti pada asam stearat dan asam palmitat. Ester
gliserol yang terbentuk dari asam lemak tak jenuh dinamakan minyak,
sedangkan yang berasal dari asam lemak jenuh dinamakan lemak. Titik
leleh lemak lebih tinggi daripada minyak, sehingga minyak cenderung
mencair pada suhu kamar.
2.2.2 Fosfolipid
Phosfolipid
serupa dengan lemak, yaitu merupakan suatu ester gliserol, tetapi,
phosfolipid hanya mengandung dua asam lemak, yang terikat pada atom C
nomor 1 dan nomor 2 dari gliserol, sedangkan atom C nomor tiga
diesterkan oleh asam phosfat, yang telah mengikat gugus alkohol jenis
lain, seperti kolin, etanolamin, serin, dan inositol. Karena itu,
phosfolipid diberi nama menurut gugus alkohol yang terikat pada asam
phosfatnya, misalnya phosfatidilkolin (gugus alkohol mengikat kolin),
phosfatidil etanolamin (mengikat etanolamin), phosfatidil serin, dan
nama lainnya. Struktur umum dari phosfolipid ditunjukkan pada gambar
berikut:
Akibat atom karbon nomor 3 mengikat gugus phosfat
menimbulkan sifat dualisme dari phosfolipid. Dua rantai panjang dari
asam lemak yang terikat pada ke-dua atom karbon bersifat nonpolar,
sedangkan atom ketiga mengikat gugus phosfat yang polar. Akibat dualisme
ini, phosfolipid cenderung membentuk bilayer (lapis ganda) di dalam
larutan air dengan ekor (rantai asam lemak) mengarah ke bagian dalam dan
kepala (gugus phosfat) yang polar mengarah ke bagian luar atau larut
dalam air, seperti ditunjukkan pada gambar 18.10. prilaku ini sama
dengan anion asam lemak (sabun), membentuk misel.
Phosfolipid
membentuk bagian signifikan dari membran sel. Gambar berikut menunjukkan
membran sel dalam bentuk bilayer phosfolipid dengan protein terbesar
didalamnya. Membran sel yang pertama berfungsi untuk mencegah kerja sel
dari cairan ekstraselular di sekitarnya. Fungsi lapisan kedua untuk
memberikan jalan bagi nutrien dan bahan kimia lain yang diperlukan agar
masuk kedalam sel, sementara produk yang sudah tidak diperlukan harus
dapat dikeluarkan dalam sel.
2.2.3 Malam/Lilin
Jenis
yang mirip dengan fosfolipid dan lemak adalah malam (waxe) merupakan
suatu ester yang mirip dengan fosfolipid. Perbedaannya, malam melibatkan
alkohol monohidroksi dalam gliserolnya dengan rantai panjang. Malam
merupakan lapisan pelindung pada buah- buahan dan daun-daunan, juga
disekresi oleh serangga. Misalnya sekresi kelenjar lebah, adalah
golongan mirisil palmitat.
2.2.4 Steroid
Steroid adalah
golongan lipid yang mempunyai karakteristik dari jenis struktur
penyatuan cincin karbon. Steroid tidak mengandung asam lemak ataupun
gliserol, karenanya tidak dapat mengalami penyabunan. Steroid meliputi
empat golongan, yaitu kolesterol, hormon, adrenokortikoid, hormon
seksual, dan asam empedu.
Kolesterol ditemukan dalam semua organisme
dan merupakan bahan awal untuk pembentukan asam empedu, hormon steroid,
dan vitamin D. Walaupun kolesterol esensial bagi mahluk hidup, tapi
berimplikasi terhadap pembentukan ‘plek’ pada dinding pembuluh nadi
(suatu proese yang disebut arteosclerosis, atau pengerasan pembuluh),
bahkan dapat mengakibatkan penyumbatan. Gejala ini penting terutama
dalam pembuluh yang memasok darah ke jantung. Penyumbatan pada pembuluh
ini menimbulkan kerusakan jantung, yang pada gilirannya dapat
menimbulkan kematian akibat serangan jantung.
Hormon adrenokortikoid
disintesis dalam kelenjar adrenalin, yang terlibat dalam pengaturan air
dan keseimbangan elektrolit, serta dalam metabolisme protein dan
karbohidrat. Misalnya, kortisol memperlambat penyusunan protein sehingga
asam amino normal yang dipakai untuk tujuan ini dapat digunakan oleh
hati untuk mensintesis glukosa ekstra.
Hormon seks yang penting pada
laki-laki adalah testoteron, hormon ini yang mengendalikan pertumbuhan
reproduksi organ dan rambut, serta untuk mengembangkan struktur otot dan
suara khas laki-laki. Terdapat dua jenis hormon seks perempuan,
terutama progesteron dan golongan estrogen, salah satunya adalah
estradiol. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan berkala dalam sel
telur dan uterus yang bertanggung jawab terhadap daur menstruasi. Selama
kehamilan, progesteron berada pada tingkat yang tinggi, dan
dipertahankan untuk mencegah ovulation. Dan sebagai kendali terhadap
kelahiran menggunakan progesteron jenis tertentu yang disebut etinodiol
diasetat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar